Assalamualaikum wr wb

Jumpa lagi dengan Pak Bambang STEKOM apa kabar sahabat STEKOM.... kali ini aku tulis dan aku juga buat video Tutorial cara perbaiki Genset 35 KVA yang ngadat ggak mau di stater

Genset harus dipanasi minimal 25 menit sampai 30 menit seminggu 2x guys agar ready digunakan saat ada mati lampu / PLN cut off / pemadaman apalagi cuaca hujan gini ....... tapi guys gimana kalau saat mau dipanasi malah ggak mau hidup ggak mau distater........ tonton saja tutorial ini salah satu penyebabnya.......... semoga bermanfaat jangan lupa like comment dan subscribe share guys ..... terima kasih salam sukses dan sehat selalu

Langkahnya sebagai berikut :

1. Cek main Kunci Starter baik atau tidak

2. Cek Apakah aki droup atau tidak menggunakan Volt Meter DC Batas Ukur 50 VDC ada tegangan 12 Volt atau tidak,bIla tegagan aki kurang dari 11,5 Volt sebaiknya aki di charge. sekaligus cek baut pengencang kepala aki plus 12 Volt dan minus, bila kendor kencangkan dengan kunci 12 mm atau kunci 10mm. ada pula yang menggunakan mur Kupingan. Bersihkan terminal aki dengan kuas dan air panas bila terdapat jamur sulfur. dan keringkan kemudian semprot dengan CCL Philips

3. Cek Kabel jalur ke dinamo Starter dan Murnya apakah kencang atau tidak. jangan biarkan kendor karena akan menimbulkan Panas dan droup tegangan.

4. Cek pula kabel starter ke Bendik kepala dinamo dalam kasus ini kabel starter ke Bendig rantas dimakan tikus .... sehingga dinamo tidak dapat di stater ganti kabel ke bendig sesuai ukuran dan pasang SKUN ( sepatu kabel ) dengan kuat dan sekrup kembali di terminal Sekrup Bendig dengan kunci 12 atau 10 mm menyesuaiakan.

5. Setelah kabel bendig diperbarui dicoba stater. Alkhamdulilah Genset sudah dapat dihidupkan kembali.

6. Setelah hidup cek ( Voltage 220V frekuensi 50 Hz) genset siap dipakai.

Demikian Artikel dan Video Tutorial Reparasi Genset tidak mau distater semoga bermanfaat

selamat berkarya sampai jumpa di artikel dan tutorial berikutnya.

Catatan : Take action and roll serta editor video tersebut adalah penulis sendiri. Drs. Bambang Suhartono, M. Kom