Apa kabar Sahabat STEKOM?

Semoga semua sahabat dalam keadaan sehat wal afiat

 Bagi yang biasa mengerjakan project arus kuat mungkin  hal ini sudah biasa ya, tapi bagi sahabat yang  baru mengenal dunia ARUS  KUAT baik Single Phase maupun Triple Phase  ini menjadi penting. Karena tanpa pemahaman yang benar dapat beresiko merusakkan alat dan berbahaya buat keselamatan pengendalian beban arus kuat seperti MOTOR LISTRIK INDUSTRI pada CONVEYOR atau beban lain yang single maupun triple phase.

Untuk  lebih jelasnya simak keterangan berikut :

1. Siapkan Ohm meter x 1 dan zerrokan hingga nol Ohm.

2. Carilah dan Ukurlah  terminal HC 1 dan HC 2. sebagai terminal Coil ( HC = Holding Coil / kumparan magnetik). Bila terbaca resistansi   200- 500 Ohm berarti  coil magnetik masih baik bila hasil ukur tak terhingga berarti Coil Rusak. Solusinya ganti Magnetic yang baru atau gulung ulang kumparan Magnetik dengan kawat email sesuai ukuran semula.

agar lebih jelas  terminal HC 1 HC 2   ( A 1 dan A2) dapat melihat gambar 1 dibawah ini.


Gambar 1. Simbol Magnetic Contactor 

Gambar 1 menunjukkan simbol Magnetik Contactor dari sebelah kiri A1 A2 atau HC 1 HC 2 merupakan terminal COIL magnetic, tempat dialirinya listrik 220 VOLT AC. secara fisik ada disamping body Magnetic. Sedangkan 1-2 3-4 5-6 merupakan  NO. selanjutnya, 

3. Ukur terminal  1(R) dengan 2, 3(S) dengan 4 dan 5(T) dengan 6  menggunakan Ohm meter x 1 dan alirkan  listrik 220 Volt  pada HC 1 dan HC 2 ( polaritas bebas).

Saat dialiri listrik pada HC1 dan HC 2 maka hasil ukur terminal 1 (R) dengan 2 dan 3(S) dengan 4 dan 5 (T) dengan 6. kesemuanya HASIL UKUR HARUS NOL OHM . Berarti terminal 1 ( R) dengan 2 adalah NO ( Normally Open). Bila tidak mau NOL OHM berarti terminal tersebut RUSAK ( korosi) atau berkarat atau berkerak sisa SPACK. Solusinya bersihkan terminal dengan ampelas dan CCL Philips. atau ganti dengan yang baru.

4.Demikian juga dengan terminal 13- 14 dan 43- 44 merupakan terminal NO yang berfungsi sebagai pengunci ( AUXILIARY CONTACT) sering disebut kontak bantu ( biasa dipasang paralel dengan tombol PUSH ON ). Menguji baik tidaknya sama dengan NO pada point 3.

5. Sedangkan  NC ( Normally Close ) ada pada  terminal nomor  21- 22 dan  31- 32. Pengukuran posisi Off tanpa dialiri listrik pada HC 1 HC 1 ( A1 A2), NC tersebut sudah meiliki Resistansi NOL OHM, sedangkan saat dialiri listrik pada A1 A2 , NC ini membuka atau bernilai TAKTERHINGGA. Bila tidak demikian berarti NC rusak. Solusinya   bersihkan dengan ampelas dan CCL atau  ganti dengan yang baru.  Lebih jelasnya dapat menonton Video Tutorialnya disini: https://youtu.be/4CEGklMYc3U

Demikian Tips dan trik terkait NO NC dan pengujiannya Pak Bambang Jelaskan. 

Semoga bermanfaat 

Salam sehat dan selamat berkarya.

Catatan:Teknisi, Take and Roll serta editor dalam video tersebut adalah penulis sendiri : Drs. Bambang Suhartono, M. Kom






 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved